07 November 2023

KOMUNIKASI HARMONIS UNTUK PENGEMBANGAN SUMBER DAYA STIGABAYA

Komunikasi yang harmonis dalam suatu satuan pendidikan, seperti SMK, memegang peranan penting dalam upaya pemberdayaan sumber daya. Ini bukan hanya sekedar hal yang diinginkan, melainkan suatu kebutuhan yang esensial. Dalam konteks pendidikan, komunikasi yang harmonis menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, pengembangan sumber daya manusia, serta kemajuan satuan pendidikan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa komunikasi yang harmonis sangat penting:

1.   Fasilitasi Pertukaran Ide dan Inovasi

Komunikasi yang baik memungkinkan pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik untuk berbagi ide, pengalaman, dan pengetahuan. Ini dapat menginspirasi inovasi dalam pembelajaran, metode pengajaran, dan manajemen sekolah.

2.   Peningkatan Kualitas Pengajaran

Pendidik yang merasa didukung oleh lingkungan yang harmonis akan lebih mungkin untuk berkolaborasi, berbagi sumber daya, dan memberikan dukungan kepada satu sama lain. Hal ini dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan hasil belajar peserta didik.

3.   Pengembangan Profesional

Komunikasi yang baik antara pendidik dan tenaga kependidikan dengan pimpinan sekolah dapat menciptakan peluang untuk pengembangan profesional yang lebih baik. Melalui berbagi ide dan umpan balik, pendidik dan tenaga kependidikan dapat terus mengembangkan keterampilan mereka.

4.   Pengelolaan Konflik yang Efektif

Konflik adalah bagian alami dari setiap organisasi, termasuk satuan pendidikan. Namun, komunikasi yang harmonis membantu dalam penyelesaian konflik dengan cara yang konstruktif dan mendukung, bukan yang merusak hubungan.

5.   Partisipasi Peserta didik yang Lebih Aktif

Dalam lingkungan yang harmonis, peserta didik merasa lebih nyaman berpartisipasi dan berbicara. Mereka akan lebih termotivasi untuk belajar dan berkontribusi secara aktif dalam kegiatan sekolah.

6.   Pemberdayaan Sumber Daya

Dengan komunikasi yang harmonis, semua sumber daya di satuan pendidikan dapat dimobilisasi secara efektif. Ini mencakup sumber daya manusia, finansial, dan fisik. Pengambilan keputusan yang baik berdasarkan informasi yang akurat dan komunikasi yang jelas akan membantu pemberdayaan ini.

7.   Hubungan yang Kuat dengan Orang Tua dan Masyarakat

Komunikasi yang harmonis juga mencakup hubungan yang baik antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Ketika sekolah dapat berkomunikasi dengan jelas tentang tujuan, pencapaian, dan tantangan, orang tua dan masyarakat akan lebih mungkin mendukung dan berpartisipasi dalam pendidikan.

Bentuk-Bentuk Komunikasi Harmonis untuk Peningkatan Sumber Daya di Stigabaya

Komunikasi yang harmonis dalam satuan pendidikan merupakan unsur kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan produktif. Dalam konteks pendidikan menengah kejuruan (SMK), di mana peran pendidik, peserta didik, dan pihak terkait sangat penting, bentuk-bentuk komunikasi yang seimbang dan harmonis sangat diperlukan. Berikut adalah beberapa bentuk komunikasi yang bisa membantu dalam peningkatan sumber daya di SMK Negeri 3 Surabaya:

1.   Komunikasi antara pendidik dan peserta didik

·  Dialog terbuka

Lingkungan belajar di SMK Negeri 3 Surabaya ditempati dua macam intake peserta didik, zonasi dan prestasi. Pendidik harus menciptakan lingkungan di mana semua jenis intake peserta didik merasa nyaman untuk berbicara dan bertanya. Ini membantu peserta didik merasa didengar dan dihargai, tanpa membedakan mana yang berasal dari PPDB zonasi ataupun dari PPDB prestasi akademik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi mereka untuk belajar.

·  Umpan balik konstruktif

Pendidik perlu memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif kepada peserta didik untuk membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta memberikan panduan untuk perbaikan.

2.   Komunikasi antara pendidik dan tenaga kependidikan dengan manajemen sekolah

·  Rapat rutin

Mengadakan pertemuan rutin antara pendidik dan tenaga kependidikan dengan manajemen sekolah untuk berbagi informasi, ide, dan pembaruan. Ini dapat membantu mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan membangun dukungan tim di seluruh sekolah. Tidak tertutup kemungkinan munculnya ide-ide cemerlang justru dari para pendidik dan tenaga kependidikan dan tidak harus selalu menggunakan gagasan top-down dari manajemen sekolah. Pertemuan rutin yang dimaksud di sini, yaitu pertemuan yang secara berkala dan terjadwal pada kurun waktu tertentu sehingga dalam kurun waktu yang tidak terlalu panjang, permasalahan yang terjadi di SMK Negeri 3 Surabaya dapat segera mendapatkan jalan keluar serta diaplikasikan dalam kegiatan sekolah.

·  Kolaborasi dalam perencanaan kurikulum

Pendidik dan tenaga kependidikan dengan manajemen SMK Negeri 3 Surabaya harus berkolaborasi dalam merancang kurikulum yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan industri. Ini akan membantu memastikan pendidikan yang lebih efektif. Sebagai sekolah vokasi, SMK Negeri 3 Surabaya memiliki tenaga pendidik yang lengkap baik yang sesuai dengan program keahlian masing-masing maupun tenaga pendidik normatif dan adaptif. Tenaga pendidik sesuai program keahlian memang merupakan ujung tombak yang lebih mempersiapkan hard skill peserta didik agar siap memasuki dunia kerja. Namun demikian bukan berarti tenaga pendidik normatif dan adaptif kurang peranannya, mereka seharusnya juga melakukan bentuk komunikasi yang harmonis dengan program keahlian tempat di amana melakukan pembelajaran, sehingga apa yang disampaikan kepada peserta didik memenuhi porsi dan sense yang sesuai.

3.   Komunikasi dengan pihak terkait

·  Keterlibatan orang tua

Membangun jembatan komunikasi yang kuat antara sekolah dan orang tua sangat penting. Ini dapat mencakup pertemuan orang tua-pendidik, laporan perkembangan peserta didik, dan saluran komunikasi yang terbuka untuk masukan dan umpan balik orang tua. Pertemuan dengan orang tua peserta didik seyogyanya tidak hanya merupakan rutinitas dan jadwal waktu tertentu. Kebiasaan yang masih terjadi di SMK Negeri 3 Surabaya adalah kehadiran orang tua peserta didik saat pembagian laporan perkembangan putra-putri mereka. Mereka datang ke sekolah bagai mengunjungi sebuah tempat yang sekedar wajib didatangi, bahkan banyak yang datang tanpa niatan untuk berkomunikasi yang baik dengan wali kelas. Mereka datang hanya karena ingin memenuhi undangan pengambilan rapor karena rapor tidak boleh diambil oleh peserta didik sendiri, bahkan ada di anatara mereka yang datangnya tidak tepat waktu dengan berbagai alasan. Akan lebih baik jika acara pembagian rapor dilakukan diatur jadwalnya sedemikian rupa sehingga saat sebelumnya para orang tua peserta didik dapat hadir secara bersama-sama untuk mendapatkan informasi klasikal dari sekolah yang disampaikan melalui wali kelas.

·  Kemitraan dengan industri

Berkomunikasi secara teratur dengan perusahaan dan industri terkait dapat membantu sekolah memahami kebutuhan pasar kerja dan merancang program pendidikan yang sesuai.

4.   Komunikasi online

Dalam era digital, pemanfaatan platform online seperti email, situs web sekolah, dan media sosial sangat penting untuk menyebarkan informasi, mengadakan webinar, dan menjaga saluran komunikasi terbuka. Di SMK Negeri 3 Surabaya penggunaan komunikasi online terasa belum optimal. Manajemen sekolah telah menyediakan saluran yang dapat dimanfaatkan sebagai saluran komunikasi antar elemen sekolah, namun pada pelaksanaannya belum dapat dimanfaatkan dengan optimal maupun belum menerapkan herarki informasi yang benar. Bahkan penggunaan grup whatsapp, belum semua elemen sekolah dapat memanfaatkan fitur yang tersedia di dalamnya

Arah informasi dari manajemen sekolah yang sasaran akhirnya peserta didik dan/atau orang tua mereka dan harus diketahui oleh pihak terkait seringkali tidak melalui herarki yang benar; sebagai contoh, informasi tentang kegiatan peserta didik pada hari tertentu di luar 5 hari belajar, seringkali tidak diketahui oleh para wali kelas terlebih dahulu, justru sudah diketahui oleh peserta didik. Hal ini sering membingungkan wali kelas di saat informasi tersebut sudah sampai ke peserta didik dan diketahui oleh orang tuanya kemudian mereka bertanya/melakukan konfirmasi ke wali kelasnya.

5.   Pelatihan komunikasi

·  Pelatihan komunikasi untuk pendidik dan tenaga kependidikan

Sekolah dapat menyelenggarakan pelatihan komunikasi untuk pendidik dan tenaga kependidikan, termasuk keterampilan mendengarkan, memberikan umpan balik, dan manajemen konflik serta berkomunikasi ayng santun antar sesama elemen sekolah dan/atau dengan pihak-pihak terkait

·  Pelatihan komunikasi untuk peserta didik

Mendidik peserta didik dalam keterampilan komunikasi seperti presentasi, negosiasi, dan kolaborasi dapat membantu mereka sukses dalam dunia kerja. Bahkan jika diperlukan perlu diwadahi kegiatan keterampilan komunikasi ini ke dalam sebuah ekstrakurikuler, misalnya ekskul debat, radio sekolah dan yang sejenisnya.

Dengan memastikan komunikasi yang harmonis melibatkan semua pemangku kepentingan dalam satuan pendidikan, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan sumber daya, pertumbuhan peserta didik, dan kesuksesan jangka panjang SMK Negeri 3 Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar