04 November 2022

Teknik Penulisan Soal Pilihan Ganda

Soal PG merupakan bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban (option) yang telah disediakan. Setiap soal PG terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Kunci jawaban merupakan jawaban benar atau paling benar, sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak benar, tetapi peserta didik yang tidak menguasai materi mungkinkan memilih pengecoh tersebut.


Keunggulan dan keterbatasan

Beberapa keunggulan dari bentuk soal PG adalah:
  • dapat diskor dengan mudah, cepat, dan memiliki objektivitas yang tinggi;
  • dapat mengukur berbagai tingkatan kognitif;
  • mencakup ruang lingkup materi yang luas;
  • tepat digunakan untuk ujian berskala besar yang hasilnya harus segera diumumkan, seperti ujian nasional, ujian akhir sekolah, dan ujian seleksi pegawai negeri.
Beberapa keterbatasan dari bentuk soal PG adalah:
  • perlu waktu lama untuk menyusun soalnya;
  • sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi;
  • terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban.

 

Kaidah Penulisan Soal Bentuk PG :

Dalam menulis soal bentuk PG, penulis soal harus memperhatikan kaidah-kaidah sebagai berikut:

Materi
  • Soal harus sesuai dengan indikator.
  • Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
  • Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar.

Konstruksi

  • Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
  • Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
  • Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
  • Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
  • Panjang rumusan pilihan jawaban harus relative sama.
  • Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di atas salah” atau “Semua pilihan jawabandi atas benar”.
  • Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya.
  • Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.
  • Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

 Bahasa

  • Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
  • Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
  • Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
  • Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.

 Hal-hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal:

  • Soal tidak boleh menyinggung suku, agama, ras, antargolongan (SARA).
  • Soal tidak boleh bermuatan politik, pornografi, promosi produk komersil (iklan) atau instansi (nama sekolah, nama wilayah), kekerasan, dan bentuk lainnya yang dapat menimbulkan efek negatif atau hal-hal yang dapat menguntungkan atau merugikan kelompok tertentu.

 KAIDAH PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA

  1. Soal harus sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. Artinya, soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan tuntutan indikator soal.
  2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
  3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar.
  4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
  5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
  6. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
  7. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
  8. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
  9. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan ‘’Semua pilihan jawaban di atas salah’’ atau ‘’Semua pilihan jawaban di atas benar’’.
  10. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan besar kecilnya nilai angka tersebut atau kronologinya
  11. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.
  12. Butir soal tidak boleh bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
  13. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
  14. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
  15. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
  16. Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.

 

EVALUASI PEMBELAJARAN

Evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi informasi secara sistematis untuk menetapkan ketercapaian tujuan pembelajaran. Tujuannya adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru.

Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian, yang dalam prosesnya melalui tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, serta pengolahan hasil dan pelaporan. Ketiga tahap itu harus sejalan dengan prinsip-prinsip umum dalam evaluasi pembelajaran yang harus dipenuhi untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, yaitu prinsip kontinuitas, komprehensif, adil dan objektif, kooperatif, dan praktis.

Untuk menuju kualitas pembelajaran yang baik, diperlukan sistem penilaian yang baik pula. Agar penilaian dapat berfungsi dengan baik, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, sangat perlu untuk menetapkan standar penilaian yang menjadi dasar dan acuan bagi guru dan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatan penilaian. Untuk mewujudkan haltersebut, perlu kerja sama yang baik dari pihak-pihak yang berkaitan, seperti guru, siswa, dan sekolah. Dengan peranan yang berbeda sesuai proporsi masing-masing, dan tiap-tiap pihak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana mestinya, akan tercipta suasana yang kondusif, dinamis, dan terarah untuk perbaikan kualitas pembelajaran melalui perbaikan sistem penilaian. Dengan demikian, evaluasi pembelajaran berperan untuk mengetahui efisiensi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran yang ditetapkan. 

 

Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran

 

Jenis evaluasi berdasarkan tujuan

  1. Evaluasi diagnostik
  2. Evaluasi selektif
  3. Evaluasi penempatan
  4. Evaluasi formatif
  5. Evaluasi sumatif

Evaluasi Diagnostik, evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

Evaluasi Selektif, evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

Evaluasi Penempatan, evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.

Evaluasi Formatif, evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.

Evaluasi Sumatif, evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekajra siswa.

 

Jenis evaluasi berdasarkan sasaran

  1. Evaluasi konteks
  2. Evaluasi input
  3. Evaluasi proses
  4. Evaluasi hasil/produk
  5. Evaluasi outcom/lulusan

Evaluasi Konteks, evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan

Evaluasi Input, evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

Evaluasi Proses, evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.

Evaluasi Hasil atau Produk, evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.

Evaluasi Outcom atau Lulusan, evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

 

Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran

  1. Evaluasi program pembelajaran
  2. Evaluasi proses pembelajaran
  3. Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi Program Pembelajaran, evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspek-aspek program pembelajaran yang lain.
 
Evaluasi Proses Pembelajaran, evaluasiyang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garisbesar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalammelaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti prosespembelajaran.
 
Evaluasi Hasil Pembelajaran, evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
 
 
Jenis evaluasi berdasarkan objek evaluasi
  1. Evaluasi input
  2. Evaluasi transformasi
  3. Evaluasi output
Evaluasi Input, evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
 
Evaluasi Transformas, evaluasi terhadao unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain. 
 
Evaluasi Output, evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
 
 
Jenis evaluasi berdasarkan subjek evaluasi
  1. Evaluasi internal
  2. Evaluasi eksternal
Evaluasi Internal, evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
 
Evaluasi Eksternal, evaluasi yang dilakukan oleh orangluar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.